Jumat, 08 Maret 2019

Gerakan sekolah menyenangkan dengan Literasi

Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas lengkap tentang contoh program gerakan literasi sekolah. Oya, sudah tahukah bahwa sebenarnya tanggal 8 September adalah tanggal yang istimewa? Jika belum, inilah saat yang tepat untuk Kita mengetahuinya. Jadi, tanggal 8 September ini adalah tanggal untuk memperingati Hari Literasi Internasional yang ditetapkan oleh UNESCO bahkan sudah sejak tanggal 17 November 1965 silam. 
Literasi merupakan kemampuan di dalam membaca dan menulis. Masalah literasi ini nampaknya masih menjadi masalah umum yang benar-benar harus dicari jalan keluarnya, karena sebagaimana menurut UNESCO, sekarang ini paling tidak ada sekitar 750 juta orang dewasa dan 264 juta anak yang putus sekolah yang kemampuan literasi dasarnya masih minim.

Menengok Budaya Literasi di Indonesia

       Lalu bagaimana dengan kondisi literasi di Indonesia? Jika kita melihat kembali pada data statistik yang berasal dari UNESCO, kita akan tahu bahwa Indonesia menempati peringkat 60 dari total 61 negara. Artinya apa? Artinya adalah tingkat literasi Indonesia rendah. Data ini jelas menunjukkan bahwa minat baca Indonesia sangatlah rendah, bahkan sangat jauh tertinggal dari Singapura serta Malaysia. Tampaknya Indonesia juga tidak bisa dibandingkan dengan masyarakat Amerika atau Eropa yang anak-anaknya dalam waktu satu tahun saja sudah membaca sekitar 25 – 27 buku. Adapula negara Jepang yang minat bacanya bahkan mencapai angka 15 – 18 persen buku per tahunnya, yang sangat berbanding terbalik dengan Indonesia yang jumlahnya hanya sekitar 0,01 persen per tahunnya. Oleh karena itu tidak heran bila kemudian pemerintah menggiatkan gerakan literasi sekolah yang lebih diarahkan pada anak usia sekolah. Pemerintah memang sengaja mengadakan gerakan ini dengan harapan bisa menumbuhkan minat baca siswa sekalipun pada kenyataannya di beberapa daerah tertentu terutama yang terpencil sangat susah untuk membeli buku. Karena itu juga dalam tulisan kali ini akan disampaikan beberapa contoh program gerakan literasi di sekolah, yang salah satunya juga dimaksudkan bisa memberikan inspirasi bagi pengajar yang hendak membantu menyukseskan program pemerintah tersebut.
contoh program gerakan literasi sekolah
Memang gerakan literasi ini tampaknya sedikit sulit untuk dijalankan, mengingat istilah budaya membaca di Indonesia sendiri masihlah belum menjadi kebiasaan. Setidaknya ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi, dan hal inilah yang akan dibahas terlebih dahulu sebelum kita memulai pembahasan mengenai contoh gerakan literasi sekolah. Adapun beberapa penyebab rendahnya minat baca masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut.
  • Kebiasaan membaca belum ditanamkan sejak dini. Role model yang biasa berlaku di tingkat keluarga adalah orang tua dan anak-anak biasanya akan mengikuti kebiasaan dari orang tuanya tersebut. Sehingga, demi menyelesaikan penyebab yang pertama ini, orang tua seharusnya mengajarkan kebiasaan membaca pada anak. Sehingga dengan demikian, anak tidak akan lagi memasukkan kata membaca sebagai hobi mereka dan anak juga tidak akan menganggap sepele pentingnya membaca.
  • Kualitas sarana pendidikan yang masih minim dan akses ke fasilitas pendidikan juga belum merata. Kita pasti sudah pernah melihat fakta bahwa ada banyak anak yang terpaksa putus sekolah, sarana pendidikan yang bahkan tidak mampu mendukung kegiatan belajar dan mengajar serta panjangnya rantai birokrasi di dalam dunia pendidikan di Indonesia. Secara tidak langsung hal tersebut juga bisa menghambat kualitas literasi di Indonesia untuk berkembang.
  • Produksi buku di Indonesia masih dianggap kurang. Hal ini terjadi karena penerbit di daerah belum berkembang, adanya wajib pajak bagi penulis yang bahkan royaltinya saja sudah rendah sehingga motivasi mereka untuk menghasilkan karya yang berkualitas menjadi surut dan insentif bagi para produsen buku yang dinilai masih belum adil.

Contoh Gerakan Literasi Sekolah

  • Jadwal Wajib Kunjung Perpustakaan

Jadwal berkunjung ke perpustakaan adalah contoh program gerakan literasiyang pertama yang bisa dilaksanakan di sekolah. Program ini bisa diimplementasikan dengan cara menyusun jadwal sedemikian rupa sehingga setiap kelas bisa mengunjungi perpustakaan. Bukan hanya berkunjung saja, tetapi wajibkan pula siswa untuk meminjam buku, menyusun resume dari beberapa lembar buku yang telah dibacanya kemudian wajibkan pula siswa untuk mengembalikan buku.
  • Pemberdayaan Mading Setiap Kelas

Pemberdayaan mading di setiap kelas ini bisa dilakukan dengan cara mewajibkan siswa untuk membaca bebas ataupun mencari referensi apapun di sekitar sekolah setidaknya selama 10 menit. Setelah itu, wajibkan siswa untuk membuat laporan, karangan ataupun resum dari apa yang dibacanya ataupun diamatinya, dan hasilnya tempelkan pada mading kelas. Sebagai langkah awal, program ini bisa dilakukan setiap seminggu sekali.
  • Membaca Buku Non Pelajaran Sebelum Proses Belajar Dimulai

Buku non pelajaran yang dimaksudkan di sini bisa berupa buku cerita, novel ataupun buku jenis lain yang lebih mengajarkan nilai budi pekerti, kearifan lokal, nasionalisme dan lain-lain yang lebih disesuaikan pada tahap perkembangan siswa.
  • Posterisasi Sekolah

Membuat poster-poster yang berisi ajakan, motivasi maupun kata mutiara yang ditempel atau digantung di beberapa spot di kelas atau di sekolah.
  • Membuat Pohon Literasi di Setiap Kelas

Pohon literasi bisa dibuat oleh siswa secara mandiri. Nantinya daun-daun yang ada pada pohon literasi bisa ditulis dengan nama-nama siswa sekelas / cita-cita siswa / karakter mulia yang harus dilakukan.
  • Membuat Sudut Baca di beberapa tempat di sekolah

Sudut baca merupakan suatu tempat khusus di bagian kelas/sekolah dimana tersedia kumpulan buku bacaan dan tempat duduk yang nyaman untuk membaca. Tempatnya bisa di depan kelas, pojok kelas, samping kantin, depan ruang guru, samping mushola sekolah, dll.
  • Membuat Papan Karya Literasi Siswa di Setiap Kelas

Papan karya literasi adalah sebuah papan untuk menempelkan hasil karya literasi siswa. Papan karya literasi ini bisa diprogramkan di setiap kelas.
  • Membuat Dinding Motivasi di setiap kelas

Dinding motivasi adalah sebuah hiasan dinding kelas yang berisi kata-kata motivasi untuk menginspirasi siswa.


Setelah melihat uraian di atas, berikut vidio contoh gerakan sekolah menyenangkan :

Okay guyss... sekian blog saya hari ini. Terima kasih...

Kekerasan di Lingkungan Sekolah

Di jaman sekarang ini, sudah banyak terjadi kekerasan di lingkup sekolah. Padahal sekolah merupakan tempat para siswa maupun siswi untuk mencari ilmu.

Akhir-akhir ini banyak terjadi kekerasan di lingkungan sekolah salah satunya antara lain siswi Senior yang membully siswi Junior. Peristiwa Ini terjadi di salah satu sekolah  SMK di Jember.

Peristiwa ini tentu membuat kita merasa sedih dan kecewa tentang lemahnya moral anak-anak sekolah di jaman sekarang. Padahal orangtua menyekolahkan anaknya untuk membuat anak mereka tahu tentang nilai-nilai di dalam pendidikan.

Berikut vidio yang berdurasi kurang lebih 1 menit mengenai kekerasan siswi Senior kepada siswi Junior di SMK Jember :


Vidio di atas saya share agar bisa dijadikan pelajaran kepada semua siswa maupun siswi di seluruh Indonesia untuk tidak melakukan pembullian terhadap sesamanya, serta kepada seluruh orangtua untuk memantau setiap kegiatan anaknya agar hal diatas tidak terulang kembali.

Okay guyss... cukup sekian blog saya hari ini😊😊. Terima kasih karena sudah membacanya....πŸ‘‹πŸ‘‹

Oiya, jangan lupa kunjungi blog teman-teman saya yang ada di bawah ini yaa

Contoh Pelayanan Customer Service yang Benar dan Buruk

Siapa yang tidak tahu Customer Service??πŸ˜‡πŸ˜‡


Customer Service adalah seseorang yang melayani dan memberi informasi kepada Nasabah pertama kali ketika datang ke suatu bank. Pelayanan Customer Service kepada Nasabah menjadi tolak ukur citra dan image perkembangan Bank tersebut.
Menurut Kasmir. SE, MM peranan Customer Service adalah mempertahankan Nasabah lama agar tetap setia menjadi Nasabah melalui pembinaan hubungan yang lebih akrab. Serta dapat mencari Nasabah baru untuk bisa melakukan pendekatan agar Nasabah bisa lebih percaya dengan kualitas produk yang dimiliki.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Customer Service sebagai tulang punggung kegiatan Operasional Perbankan.
Customer Service juga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang cepat, akurat dan ramah kepada Nasabah agar Nasabah merasa puas dengan pelayanan tersebut.
Menjadi seorang Customer Service tidaklah mudah, karena Customer Servis memiliki etika pelayanan dalam melayani Nasabah. Berikut saya jabarkan beberapa Etika Customer Servis dalam melayani Nasabah dengan baik ataupun dengan buruk.

Etika Customer Servis yang benar dalam melayani Nasabah:
  1. Mengucapkan salam kepada Nasabah dengan senyum yang ramah
  2. Tanyakan kepentingannya terlebih dahulu
  3. Berilah Form kepada Nasabah sambil menjelaskan cara mengisinya
  4. Setelah selesai mengisi Form, Customer Servise memberi nomor antrian dengan sopan
  5. Setelah itu, minta nomor antrian Nasabah
  6. Tanyakan kepentingannya dengan sopan
Etika yang tidak baik dalam Melayani Nasabah :
  1. Tidak mengucapkan salam dan berwajah masam
  2. Langsung memberikan Form tanpa memberi penjelasan
  3. Memberi nomor antrian dengan tidak baik
  4. Menelepon saat melayani Nasabah
Berikut contoh Pelayanan Customer Service yang baik dan buruk :



Sekian dulu blog hari ini, terima kasih sudah membaca artikel saya. Sampai jumpa di artikel Berikutnya....πŸ‘‹πŸ‘‹πŸ‘‹


Okay guys😊😊,, jangan lupa kunjungi blog teman saya dibawah ini :
Ilyas Adi Putra
Ficky
Yulinda Rahmawati
Alifia Mutiara Dihan